Pengertian Pendidikan yang termaktub dalam Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 dijelaskan bahawa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan diri, masyarakat dan Negara.
Sesuai pengertian
pendidikan di atas, hal ini sangat senada dengan perkataan beliau Ki Hajar
Dewantara bahwa pendidikan umumnya diartikan sebagai daya uapaya untuk
memajukan perkembangan budi pekerti (kekuatan batin), fikiran (intelek) dan
jasmani anak-anak. Beliau selanjutnya menjelaskan maksud dari kalimat tersebut
adalah supaya kita dapat memajukan kesempurnaan hidup, yakni kehidupan dan
penghidupan anak-anak, selaras dengan alamnya dan masyarakatnya.
Jika kita membaca dan
memahami bersama, Ki Hajar Dewantara pemikirannya menjadi landasan dalam
membuat pengertian sebuah pendidikan yang termaktub dalam Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 Tahun 2003. Sehingga, sudah bagian penting pendidikan di
Indonesia harus berlandasan atas falfafah pemikiran Ki Hajar Dewantara.
Beliau Ki Hajar
Dewantara, dalam menyampaikan sebuah pemikiran tidak hanya sebatas kata-kata tanpa
bukti usaha. Praktik baik yang sudah itunjukkan oleh beliau adalah revolusi
pendidikan di Indonesia yang tergambarkan pada sekolah Taman Siswa. Berikut adalah
prinsip atau pasal-pasal yang menjadi pedoman penyelenggaran pendidikan ideal
menurut Ki Hajar Dewantara harus dipentingkan :
1. Usaha
dan cara pendidikan harus sesuai dengan kodratnya keadaan, ini merupakan
prinsip utama
2. Kodrat
keadaan yang dimaksudkan terdapat pada adat istiadat masing-masing rakyat.
Faktnya masing-masing rakyat memiliki sifat berkelompok (berbangsa-bangsa) dan
individual. Akan tetapi semuaya bermuara pada satu kalimat yaitu hidup tertib
dan damai.
3. Melalui
adat istiadat inilah daya dan upaya dilakukan untuk mewujudkan hidup tertib dan
damai. Adat istiadat senantiasa tetap, tapi akan menyesuaikan bentuk, isi dan
iramanya saja.
4. Mengetahui
garis hidup tetap dan dinamika suatu bangsa di zaman dahulu. Jika hal ini
diketahui maka masa depan akan diraih dengan mudah dan lebih baik.
5. Perubahan
zaman tentu terjadi, akan tetapi sebagai umat manusia kita hanya berugas
memilih dan memilah mana yang baik dan benar serta mana yang tidak baik dan
salah. Sehingga, kita tidak akan menolaknya karena kita tahu dan menyadari
bahwa perubahan ini merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa, sehingga
teguhkan pondasi diri.
Jadi, setalah kita
mengetahui semua pemikiran-pemikiran beliau Ki Hajar Dewantara dan membaca juga
memhamai sejarah pendidikan dan pendidikan Indonesia kita dapat akhirnya mampu
menyimpulkannya. Sesuai kata beliau, pengalaman belajar sejarah ini akan mampu
menentukan arah gerak pendidikan Indonesia sekarang. Secara pribadi penulis
memiliki kesimpulan sebagai berikikut :
Kesimpulan yang saya dapatkan dari mempelajari perjalanan pendidikan di Indonesia, bahwa pendidikan di Indonesia sekarang menganut landasan historis dari perjalanan didirikannya sekolah taman siswa. Sekolah Taman Siswa merupakan sekolah yang proses belajar dan pembelajarannya di sesuaikan dengan budaya Indonesia dan masyarakat saat itu.
Ki Hajar Dewantara merupakan tokoh pendidi sekolah Taman Siswa. Beliau
pernah ber-statement bahwa lulusan sekolah tamansiswa dan sekolah
nasional lainnya yang tanpa campur tangan pemerintah Hindia Belanda saat itu
banyak yang ikut serta dalam segala usaha kenegaraan baik dalam gerakan
revolusi maupun dalam usaha pembangunan bangsa dan Negara. Berdasarkan hal
tersebut, menjadi bukti nyata keberhasilan pendidikan Indonesia waktu itu yang
sekarang menjadi landasan historis bagi pengembangan kurikulum/sistem
pendidikan di Indonesia.
Posting Komentar untuk "Kesimpulan Perjalanan Pendidikan Nasional"