Blogger Jateng

Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21

 


Pancasila memiliki 5 sila yang masing-masing terkandung nilai-nilai kehidupan manusia Indonesia. Sehingga entitas dan identitas bangsa Indonesia tergambar melalui 5 sila pancasila. Selain sebagai entitas dan identits, pancasila sebagai dasar kehidupan manusia Indonesia dalam menjalani kesehariannya, jadi manusia Indonesia yang baru lahir akan terus menyesuaikan sehingga tidak terjadi degradasi profil manusia pancasila.

Bagaiamana cara mewujudkan profil manusia pancasila?

Jawaban yang tepat salah satunya  melalui pendidikan. Pendidikan dalam bingkai nilai-nilai filsafat Pancasila membentuk karakter akademis yang rasional dan kolaboratif serta mebentuk karakter religius yang menyatukan keragaman, karakter sosial empatik dan bersaudara. Melihat pernyataan tersebut, mari kita ulas satu persatu, pertama pancasila membentuk karakter akademis yang rasional dan kolaboratif. 

Sebagaimana kita tahu, Pancasila menjadi citra masyarakat Indonesia yang memiliki keyakinan atas Ketuhanan Yanga Maha Esa, memiliki adab kesantunan baik bahasa maupun sikap sesuai budayanya masing-masing akan tetapi masih menjunjung tinggi kemanusian.

Hal ini menjadi relevan dengan ketrampilan abad 21 yaitu beretika dan akuntabilitas, memiliki jiwa kebersamaan baik suku maupun nasional yang terbentuk dari perjuangan kebangkitan nasional, memiliki asas musyawarah mufakat dalam meneyelesaikan masalah sehingga mampu mewujudkan keterampilan abad 21 yaitu pemecahan masalah, berpikir analitis, kreativitas dan berkolaborasi dalam mengambil keputusan bersama, sehingga dapat mewujudkan manusia Indonesia memiliki prinsip adil dalam menentukan sebuah keputusan. Jadi, sangat terbukti bahwa pancasila dapat membentuk karakter akademis yang rasional dan kolaboratif dalam menjawab pendidikan abad 21 sekarang.

Selanjutnya, yang kedua Pancasila membentuk karakter religious yang menyatukan keragaman, karakter sosial empatik dan bersaudarai. Jika kita lihat makna kalimat tersebut tentu religiusitas menjadi ujung utama awal terwujudnya sila-sila pancasila lainnya. Karena melalui religiusitas, dapat memperkuat toleransi keragaman juga membentuk karakter sosial empatik dan bersaudara. Jadi, bagian penting dalam proses pendidikan dimana agama merupakan bagian integral dari pendidikan manusia Indonesia yang memiliki tanggung jawab untuk melestarikan dan mengembangkan identitas bangsa Indonesia. 

Dengan memperkuat agama dalam konteks menyentuh afektif dan membentuk sikap peserta didik melalui pengalaman yang menyatukan akhirnya dapat memperkuat identitas dan kesatuan bangsa. Keberhasilan pembentukan karakter regiusitas ini akan menjadi kunci sukses perwujudan manusia pancasila dengan landasan sila-sila lainnya yang sangat kental dengan relevansi keterampilan manusia abad 21 yaitu mampu memecahkan masalah, memiliki kreativitas, selalu berpikir analitis, mengedepankan kolaborasi, komunikasi dan etika serta akuntabilitas. Jadi, dimensi pancasila menjadi jawaban atas kebutuhan pendidkan abad zaman 21.

Berdasarkan hal tersebut, perlu usaha untuk mewujudkan profil pelajar pancasila yang berpihak pada peserta didik. Usaha tersebut dapat diwujudkan dengan menuntun kodrat alam peserta didik yaitu melalui religiusitas yang telah ada pada diri peserta didik sejak lahir dan selanjutnya dituntun dan dikembangkan serta disempurnakan sesuai kodrat zaman yaitu abad 21 yang mengharapkan terwujudnya manusia yang memiliki kemampuan memecahkan masalah, memiliki kreativitas, selalu berpikir analitis, menedepankan kolabirasi, komunikasi dan etika serta akuntabilitas. Semua ketrampilan tersebut sebenarnya sudah dimiliki oleh peserta didik melalui pendidikan keluarga dan masyarakat yaitu kodrat alam nilai-nilai pancasila. 

Sehingga dalam mewujudkan keterampilan abad 21 guru dan sekolah hanya perlu berkolborasi menuntun sepenuh hati sesuai kodrat alam dan kodrat zaman peserta didik Indonesia yang sudah dimiliki yaitu Religiusitas, kergaman dan nilai pancasila maka akan mampu memperkuat profil pelajar pancasila. Adapun bentuk treatment yang dapat diberikan oleh guru dan sekolah adalah dengan mendiseminasikan profil pelajar pancasila yang diintegrasikan melalui proses pembelajaran dikelas, habituasi sekolah dan program proyek penguatan profil pelajar pancasila. Melalui langkah ini dipercaya akan melahirkan manusai pancasila yang ideal.

Posting Komentar untuk "Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21"