Blogger Jateng

Cara Menerapkan Teori Perkembangan di Kelas

Taukah bapak/ibu tentang teori perkembangan anak? jadi, teori perkembangan anak atau lebih tepatnya adalah manusia itu terdapat 3 teori patokan yaitu perkembangan kognitif yang dicetuskan oleh piaget, kedua teori perkembangan sosial-emosional yang dicetuskan oleh Bronfenbenner dan yang ketiga adalah teori perkembangan sosial emosioanl olejh Erikson. Berdasarkan ketiga teori tersebut, untuk memahami lebih mendalan sehingga kita sebagai guru mampu memahami peserta didik, maka perlu direfleksikan ketika kita berada di masa tersebut. Berikut contoh penerapan refleksinya : 

DAFTAR KARAKTERISTIK TEORI

USIA 11-15

Perkembangan kognitif Piaget

Teori perkembangan sosial-emosional Bronfenbrenner

Teori perkembangan sosial-emosional Erikson

Pada tahap ini, individu bergerak melampaui penalaran hanya tentang pengalaman konkret dan berpikir dengan cara yang lebih abstrak, idealis, dan logis.

1.      Keluarga

-          Pengasuhan otoriter (authoritative)

-          Pengasuhan otoritatif (authoritarian)

-          Pengasuhan pengabaian (neglectful)

-          Pengasuhan memanjakan (permissive).

-          Pengasuhan Bersama

-          Keluarga yang berubah dalam masyarakat yang berubah

 

2.      Teman

-          Anak popular

-          Anak rata-rata

-          Anak terlantar

-          Anak ditolak

-          Anak kontroversial

Identity vs Role Confusion (Identitas vs Kebingungan identitas) adalah tahap psikososial Erikson kelima. Tahap ini terjadi pada usia remaja. Di tahap ini, individu mulai mencari tahu siapa mereka, mengenai apa yang mereka mau, dan dimana mereka hidup nantinya. Di tahap ini, para remaja dihadapkan dengan banyak peran baru dan status dewasa. Remaja perlu diizinkan untuk mengeksplorasi jalan yang berbeda untuk mencapai identitas yang sehat. Jika mereka tidak cukup mengeksplorasi peran yang berbeda dan gagal untuk mengukir jalan yang positif di masa depan, mereka akan tetap bingung mengenai identitas mereka.

DAFTAR KARAKTERISTIK SAAT KECIL USIA 11-15

Waktu masa smp saya sudah mampu berfikir abstrak. Saat itu telah memikirkan masa depan yang sesuai passion selain itu sudah dapat berifikir logis terkait keptusan yang harus diambil untuk ke masa depan yang lebih baik

Saya hidup dari keluarga pengasuhan bersama dan pengasuhan otoritatif, sehingga memiliki kecenderungan yang malu dan kurang percaya diri. Tapi waktu kecil dan sampai sekarang menajadi kategori anak yang rata-rata.

Teori ini sangat sesuai dengan masa saya di SMP, yang di mana saya berfikir ke masa depan dan startegi  apa yang perlu di perbarui untuk mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih baik. Sehingga tidak menimbulkan kebingunan mengenai identitas diri.

 

PERBANDINGAN

Berdasarkan teori dan karakteristik yang saya alami di masa kecil sangat memiliki sinkronisasi. Sehingga, menurut saya untu mewujudkan anak bisa mengembangkan fungsi kognitifnya serta sosio-emosionalnya adalah dengan memberikan pembelajaran yang bermakna dengan konten yang positif, sehingga audien dari sosial emosional yang kurang baik dapat tetap semangat dalam mengembangkan potensinya serta fungsi kognitifnya dapat bekerja dengan baik.

Oleh karenanya, untuk mewujudkan interaksi yang efektif, maka diperlukan strategi saat proses analisisi karakter siswa melalui tes diagnostic baik berupa tes maupun pendekatan personal. Hasil analisis ini mampu dijadikan dasar dalam pemilihan model pembelajaran serta assessment bagi peserta didik. Akhirnya, diharapkan terwujudnya pembelajaran yang berpihak pada murid/ peserta didik.


Contoh di atas hanya mencantumkan pada usia anak 11-15 Tahun, untuk mengetahui karakteristik perkembangan anak di usia lainnya dapat di baca pada materi berikut ini : Teori Perkembangan Manusia Pdf, atau dapat melihat di Infografis berikut ini :


Setelah itu, bapak/ibu silahkan melakukan literasi, pemahaman dan refleksi diri untuk mampu memahami karakteristik peserta didik secara baik sesuai teori perkembangan. Pada tahap praktiknya di kelas, Bapak/Ibu guru akan mampu membuat sebuah alat ukur perkembangan peserta didik. Berikur contoh alat ukurnya : Diagnostik Kognitif Pesdik Untuk memperjelas bagaimana cara membaca hasil data yang diperoleh berikut contoh olah datanya : Laporan Profiling Perkembangan Pesdik.

Demikian Bapak/Ibu, semoga bermanfaat. Jika ada yang perlu didiskusikan dapat meninggalkan pesan di kolom komentar. 

Posting Komentar untuk "Cara Menerapkan Teori Perkembangan di Kelas "