Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta
didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.
Berdasarkan pemaparan
di atas, menggambarkan secara nyata bahwa lesson
plan yang disusun oleh guru sangat
berpengaruh pada luaran akhir seorang peserta didik. Salah satunya adalah
memunculkannya sebuah prakarsa peserta didik dalam menyelesaikan sebuah
permasalahan dalam proses pembelajaran. Hal ini sangat relevan dengan
ketrampilan yang harus dimiliki oleh peserta didik di abad 21 ini, yaitu berpikir kritis dan pemecahan masalah selain itu adanya ketrampilan
kreativ, berinovasi, komunikasi, dan kolaborasi.
Melihat pentingnya lesson plan bagi seorang guru
dalam menuntun tumbuh dan berkembangnya peserta didik dalam proses
pembelajaran, maka memang perlu adanya inovasi serta pengembangan dalam
perancangan sebuah lesson plan yang
sesuai dengan kebutuhan peserta didik di zamannya. Berdasarkan teori Understanding By Design, bentuk
perencanaan sebuah pembelajaran perlu didesign mundur. Hal ini bertujuan untuk
memaksimalkan capaian akhir terlebih dahulu, sehingga bentuk treatment atau proses pembelajaran akan
mengikuti untuk mensukseskannya. Sehingga, teori Ubd menjadi salah satu inovasi kerangka berfikir dalam menyusun lesson plan yang efektif. Selain itu,
dalam Mata Kuliah Perancang dan Pengembangan Kurikulum pada topik 5 di
jelaskan, bahwa pendidikan di tahun 2030 mengalami perubahan kerang berfikir.
Dimana, sekolah inklusi bukan lagi sekolah bagi anak berkebutuhan khusus, akan
tetapi penerapan inklusi bisa disemua sekolah. Karena, pengertian inklusi tidak
sebatas bagi anak berkebuthan khusus tetapi bagi anak-anak yang unik. Semua
anak memiliki keunikan, sehingga perlu proses pembelajaran dilakukan dengan
berdiferensiasi sesuai dengan keunikan anak-anak / profil belajar anak-anak.
Berdasarkan hal tersebut, lesson plan menjadi media penting untuk
diterapkan bagi setiap guru. Dengan banyaknya kebutuhan serta variatifnya
anak-anak, pembelajaran bukan lagi cukup dengan transfer of knowladge saja, akan tetapi perlu sebuah teknik dan
taktik yang relevan sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik supaya
tujuan akhir pembelajaran tetap mampu dicapai oleh seluruh peserta didik.
Unsur-unsur rencana pelaksanan
pembelajaran atau lesson plan adalah sebagai beikut:
1.
Identitas Mapel
2.
Standar Kompetensi
3.
Kompetensi Dasar
4.
Indikator pencapaian kompetensi
5.
Tujuan Pembelajaran
6.
Materi Ajar
7.
Alokasi waktu
8.
Metode Pembelajaran
9.
Kegiatan Pembelajaran
10.
Penilaian Hasil Belajar
11. Sumber Belajar
Melalui lesson
plan guru akan menyusun skenario, menjadi sutrada dan pemeran yang handal
secara sekaligus dengan ending cerita yang sesuai tujuan akhir. Jadi, gurulah
pemegang kendali utama dalam praktik proses pembelajaran. Muara akhirnya adalah
menuju pada harapan besar sebuah pendidikan yang disampaikan oleh Ki Hajar
Dewantara yaitu guru mampu menuntun tumbuh dan kembangnya anak sesuai dengan
kodrat alam dan kodrat zamannya untuk meraih kebahagian setinggi-tinggi sebagai
manusia dan anggota masyarakat di masa depan. Praktik baik ini perlu di
laksanakan penuh pengahatan sehingga guru sebagai pembelajar sepanjang hayat
mampu menurunkannya kepada peserta didik melalui tuntunan, keteladanan seorang
guru dalam proses pembelajaran.
Posting Komentar untuk "Lesson Plan - Rencana Pelaksanaan Pembelajara (PPDP Topik 6)"