Blogger Jateng

Pengukuran Pemahaman Belajar Peserta Didik (assesment) - Topik 5 PPDP



Penilaian, atau yang sering disebut sebagai assessment, merupakan implementasi atau penggunaan berbagai metode dan alat untuk mengumpulkan informasi mengenai hasil pembelajaran dan pencapaian kompetensi peserta didik.

Pada dasarnya, assessment merupakan istilah lain yang erat kaitannya dengan evaluasi, yang merupakan suatu metode untuk mengukur hasil belajar siswa. Oleh karena itu, proses assessment dilakukan dengan tujuan untuk menilai sejauh mana prestasi belajar peserta didik.

Lebih lanjut, definisi lain dari assessment adalah suatu proses untuk mengumpulkan data atau informasi dari proses pembelajaran dan memberikan umpan balik baik kepada guru maupun peserta didik.

Dengan demikian, dapat disimpulkan beberapa pengertian sebagai berikut:

  1. Asesmen (assessment) adalah usaha untuk memperoleh data/informasi dari proses dan hasil pembelajaran guna menilai seberapa baik kinerja mahasiswa, kelas/mata kuliah, atau program studi dibandingkan dengan tujuan/kriteria/capaian pembelajaran tertentu. Setelah diperoleh hasil asesmen, dilakukan proses penilaian.
  2. Penilaian (grading) adalah proses pemberian atribut atau dimensi atau kuantitas (berupa angka/huruf) terhadap hasil asesmen dengan membandingkannya terhadap suatu instrumen standar tertentu. Hasil penilaian berupa atribut/dimensi/kuantitas tersebut digunakan sebagai bahan evaluasi.
  3. Evaluasi (evaluation) adalah proses memberikan status atau keputusan atau klasifikasi terhadap hasil asesmen dan penilaian.

Selanjutnya, hasil eksplorasi tentang assesmen mampu memantik pemahaman untuk merefleksikan aksi nyata pengukuran pemahaman belajar peserta didik (assesment).

Refleksi

Pemahaman Baru yang di dapatkan

Pemahaman tentang kosa kata Assesmen, Penilaian dan Evaluasi semakin benar. Sudah dijelaskan dalam tahap eksplorasi bahwa Assesmen merupakan cara memperoleh informasi/capaian belajar, Penilaian adalah skoring/labeling dan Evaluasi merupakan berupa ketuntasan dimana terdapat saran serta masukan, sehingga muara di evaluasi terjadinya rencana tindak lanjut bagi siswa. Hal ini menjadi pemahaman yang diperbarui, karena sebanarnya di pendidikan sarjan tentunya sudah di singgung dan dibahas, sehingga pada tahap ini saya meriview kembali dan memperbarui pemahamannya. Akhirnya semakin benar dan dapar dijadikan pedoman ketika nanti bertindak langsung di dunia pendidikan khususnya di satuan pendidikan yang menjadi naungan nantinya. Selain itu, pengalaman belajar topic asessmen  ini semakin mempertegas terkait bentuk penilaian sikap dan ketrampilan yang selama ini menjadi dilematika, karena kurang efektifnya mengamati dan kurang efektifnya waktu pembelajaran untuk mengukur satu persatu anak, maka melalui contoh praktik baik assesmen mampu meyakinkan saya untuk melakukan self assessment  maupun teman sejawat. Hal ini menurut saya efektif dan guru mampu memiliki rekam informasi perkembangan peserta didik secara lebih kuat dan konkrit.

Konsep Assesment yang paling menantang untuk di aplikasikan (Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis, dan Contoh)

Konsep assessment yang paling menantang untuk di aplikasikan apalagi saat praktik pembelajaran jarak jauh adalah konsep tujuan assessment yang summing up. Pada tahap ini secara prakik efektifnya belum ada contoh yang diberikan. Apalagi jika guru memiliki beberapa kelas dengan masing-masing kelas memiliki populasi yang banyak tujuan summing up sering kali dibuatkan cara efektifnya yaitu pemograman. Hal ini menurut saya akan mengurangi esensi catatan khusus dari guru kepada orang tua / peserta didik. Sehingga terkadang, bentuk tulisan akan sama seperti teman yang lain  perbedaan hanya beberapa hal saja yang tidak dicapai dan yang dicapai. Selebihnya perbedaan secara mendalam akan disampaikan secara lisan.

Hal-hal lain yang perlu dipelajari lagi terkait Assesment

Pasca mempelajari terkait assessment, berikut hal-hal yang perlu dipelajari lagi lebih mandalam:

  • Cara melakukan feedback atau umpan balik secara efektif dari tugas yang sudah dikerjakan oleh peserta didik yang banyak dengan masih memiliki tanggungan pembelajaran di kelas lain atau tugas sekolah
  • Cara melakukan assessment yang mampu menjadi rekam jejak peserta didik dan disimpannya rekam jejak tersebut sebagai bahan belajar untuk mencapai kebutuhan capaian sumatif.
  • Cara melakukan praktik assessment ketrampilan yang mampu menunjukkan semua karakteristik setiap anak/tidak hanya perwakilan kelompok saja. Kemudian mampu memberikan umpan balik positif secara rileks dan tidak tergesa-gesa.
  • Cara komunikasi atau seni komunikasi kepada orang tua peserta didik/wali dari hasil belajarnya secara bertahap dan kontinyu untuk sama-sama mengawal perkembangan peserta didik. Baik sebagai guru mapel atau nantinya menjadi wali kelas.

Hasil dari refleksi, kemudian ditindalkanjuti menjadi rencana aksi nyata. Klik link berikut untuk melihat rencana aksi nyara : Aksi Nyata Topik 5 Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya

Posting Komentar untuk "Pengukuran Pemahaman Belajar Peserta Didik (assesment) - Topik 5 PPDP"